Gempa mikro sebagai indikasi amblesnya Kawah Tompaluan, Gunung Lokon, Sulawesi Utara

SR Wittiri, Nia Haerani

Abstract


Sumbat lava yang terbentuk di lantai kawah suatu gunung api selain menutup lobang diatrema kawah, juga berfungsi sebagai penopang lantai dan dinding kawah agar tetap stabil. Apabila penopang tersebut hilang, karena letusan atau akibat lainnya, maka seluruh beban yang ditopangnya menjadi tidak stabil. Sumbat lava yang terbentuk di lantai Kawah Tompaluan pada Oktober 1991 hancur karena letusan, kemudian terjadi ketidakstabilan struktur batuan yang mengakibatkan lantai dan dinding kawah bergerak turun. Peristiwa tersebut diindikasikan dengan terekamnya gempa mikro (micro seismic). Semula para Pengamat Gunung api yang memonitor kegiatan Gunung Lokon menduga bahwa gempa tersebut adalah akibat adanya suplai magma yang menyebabkan perekahan baru di bawah permukaan kawah pada kedalaman yang dangkal yang diidentifikasi sebagai gempa vulkanik-dangkal (Tipe B). Berdasarkan penelitian, diketahui bahwa gempa tersebut bukan gempa vulkanik, tetapi gempa permukaan sebagai akibat amblesnya lantai dan dinding Kawah Tompaluan karena kehilangan keseimbangan.
Kata kunci: Sumbat lava, gempa mikro, gempa vulkanik-dangkal (Tipe B)


Full Text:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.34126/jlbg.v1i1.1

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

                                        RJI Main Logo