Manajemen Data Kejadian Gerakan Tanah dalam Penyusunan Basis Data Spasial Longsor Indonesia (Studi Kasus: Kabupaten Garut) Management of Ground Movement Occurrence Data in Building Indonesian Landslide Spatial Database (Case Study: Garut Regency)

Sukristiyanti Sukristiyanti, Hilda Lestiana, Andarta F. Khoir, Afnindar Fakhrurrozi

Abstract


ABSTRAK
Data kejadian gerakan tanah adalah informasi yang penting dalam upaya mitigasi bencana gerakan tanah. Data bersumber dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana (PVMBG) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Namun, data tersebut masih tabular nonspasial, dengan beragam format. Makalah ini membahas mengenai manajemen data gerakan tanah dalam proses penyusunan basis data spasial untuk kejadian longsor di Kabupaten Garut. Basis data spasial tersebut merupakan bagian dari basis data longsor Indonesia. Metode yang dilakukan dalam manajemen data gerakan tanah meliputi pendekatan spasial dan filtering data. Pendekatan spasial digunakan untuk melakukan konversi data nonspasial menjadi spasial. Filtering data dilakukan untuk membuat sebuah format data baru berupa tabel normal yang dapat menampung semua data. Hasil yang diperoleh dari pendekatan spasial berkaitan dengan pemetaan data gerakan tanah di Kabupaten Garut adalah (1) sistem proyeksi geografis (LL/ Latitude-Longitude) sebagai sistem proyeksi yang dipilih, (2) kenampakan titik untuk memetakan lokasi kejadian gerakan tanah, dan (3) pendekatan wilayah lokasi kejadian untuk mengeplot data yang tidak memiliki informasi koordinat lintang-bujur. Hasil filtering data adalah satu tabel normal yang berisi empat belas kolom data gerakan tanah. Manajemen data telah memberikan solusi berupa strategi penyusunan basis data spasial yang dibangun dari data nonspasial.

Kata kunci: basis data spasial, data nonspasial, data kejadian gerakan tanah

ABSTRACT
Ground movement occurrence data are important information in ground movement disaster mitigation. The sources of the data in Indonesia are Centre for Volcanology and Geological Hazard Mitigation (PVMBG) and Regional Disaster Management Agencies (BPBDs). However, the data are still tabular and in various formats. This paper discusses about the management of ground movement occurrence data in building landslide spatial database of Garut Regency. The database is part of landslide spatial database of Indonesia. Two methods were conducted i.e. spatial approach and data filtering. Spatial approach was needed in converting data from nonspatial to spatial. Data filtering was done to arrange a new form/normal table which can accommodate the whole landslide data. The results of spatial approach regarding to ground movement data mapping in Garut were (1) the geographic projection system (LL/ Latitude-Longitude) as the chosen system, (2) the feature of point to map ground movement occurrence data, and (3) the regional approach of the locations for plotting data that do not have the latitude-longitude coordinate information. The result of the data filtering was a normal table that contained fourteen columns of landslide data. Data management has given a solution in the form a strategic of spatial database building which is constructed from non spatial data.

Keywords: landslide spatial database, nonspatial data, ground movement occurrence data


Full Text:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.34126/jlbg.v8i1.169

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

                                        RJI Main Logo