Pemanfaatan Automatic GIS (VORIS) untuk Penilaian Bahaya Jatuhan Material Vulkanik Gunungapi Kelud

Ardli Swardana

Abstract


Letusan Gunungapi Kelud tahun 2014menghasilkan material vulkanik yang membawa dampak kerusakan di Kabupaten Kediri, Blitar, dan Malang hingga Yogyakarta. Tujuan penelitian ini untuk memprediksi pola sebaran dan ketebalan jatuhan material vulkanik Gunungapi Kelud sebagai faktor bahaya di masa mendatang. Penentuan bahaya menggunakan VOlcanic Risk Information System (VORIS) dengan input angin u dan v serta jumlah material yang dierupsikan. Keluaran pemodelan ini berupa ketebalan material vulkanik sebagai faktor bahaya yang diklasifikasikan menjadi tiga kelas yaitu tinggi, sedang, dan rendah. Kajian terhadap pola sebaran material vulkanik dilakukan dari bulan Januari sampai Desember 2016. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa sebaran material vulkanik Gunungapi Kelud mempunyai pola aliran yang beragam, yaitu lingkaran dan elips dengan dominan arah barat hingga barat daya. Jangkauan terjauh pola sebaran material vulkanik berdasarkan hasil pemodelan VORIS mencapai Kabupaten Ponorogo, Trenggalek, hingga Samudera Hindia. Sebaran bahaya tinggi terkonsentrasi di sekitar tubuh Gunungapi Kelud dan menurun seiring dengan bertambahnya jarak dari pusat letusan. Jika letusan berlangsung pada musim angin baratan seluruh lokasi penelitian seluas 31.403 Ha terlanda oleh jatuhan material vulkanik, sehingga tingkat bahaya yang ditimbulkan menjadi lebih tinggi. Jika terjadi pada angin timuranlokasi yang terlanda paling sedikit diantara musim lainnya.

 

Kata kunci:Jatuhan Material vulkanik, Gunungapi Kelud, VORIS, Bahaya

Full Text:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.34126/jlbg.v10i1.196

Refbacks



Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

                                        RJI Main Logo