Tingkat Konsolidasi Penurunan Lahan Berdasarkan Metode Asaoka di Lahan Area 1B Blok J di Lokasi JIIPE, Manyar, Gresik, Jawa Timur

Anto Kadyanto

Abstract


Tingkat konsolidasi pada lahan lunak dapat ditentukan dengan menggunakan Metode Asaoka (1978). Metode ini dipilih karena penerapannya yang sederhana dan memiliki tingkat akurasi yang dapat diandalkan, merujuk kepada hasil penelitian-penelitian lain. Observasi penurunan lahan dilakukan di Area 1B Blok J, di lokasi JIIPE, Manyar, Gresik Jawa Timur. Metode Asaoka merupakan suatu teknik untuk memperkirakan penurunan tanah dengan menggunakan grafik curve fitting, yaitu proses data-smoothing, pendekatan terhadap kecenderungan data dalam bentuk persamaan model matematika; biasanya digunakan untuk keperluan interpolasi. Dengan cara ini, kebutuhan akan data lapangan dan data pendukung seperti: data laboratorium berupa tekanan air pori, panjang aliran air, koefisien konsolidasi dan regangan maksimum tanah, tidak diperlukan. Validasi data dilakukan dengan memperbandingkan tingkat konsolidasi yang dihasilkan berdasarkan pengamatan dari metode Asaoka dengan desain teknis engineering. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat konsolidasi yang dihitung dari observasi data menggunakan metode Asaoka adalah 96.93% yang terbukti lebih besar daripada desain teknis engineering (95%).

Kata kunci: kawasan industri,metode Asaoka, tanah lunak, tingkat pemadatan


Consolidation rate on soft soil can be determined using the Asaoka Method (1978). In this study, the method was chosen because of its simple application and has a reliable level of accuracy, referring to the results from other studies. Observation of ground settlement was taken from Area 1B Block J located in JIIPE, Manyar, Gresik, East Java. The Asaoka method is a technique for estimating ground settlement using curve-fitting graph: a process of data-smoothing, approach of data trends in the form of mathematical equations; usually used for interpolation purposes. With this technique, the needs for field data and supporting data such as laboratory data in the form of pore pressure, water flow length, consolidations coefficient, and maximum soil strain, are not required. Data validation is done by comparing the degree of consolidations results based on Asaoka Method observation with the technical design of engineering. The result shows that the consolidation degree calculated from Asaoka Method observational data was 96.93%, which is proven greater than the technical engineering design (95%).

Keywords: industrial estate,Asaoka method, soft soil, consolidation degree


Full Text:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.34126/jlbg.v11i2.305

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

                                        RJI Main Logo