Pemanfaatan Data Satelit Sentinel-5P untuk Pemantauan SO2 Pasca Erupsi Gunung Anak Krakatau
Abstract
Salah satu gunung api yang cukup diwaspadai di Indonesia saat ini adalah Gunung Anak Krakatau yang terletak di Selat Sunda. Aktivitas letusan gunung ini telah terjadi secara sporadis dalam beberapa dekade terakhir. Berdasarkan data PVMBG, pada bulan April 2020 Gunung Anak Krakatau mengalami erupsi. Gas SO2 yang diemisikan pada saat erupsi gunung api perlu dipantau persebarannya. Gas SO2 tersebut di udara dapat bereaksi dengan uap air membentuk senyawa sulfat yang dapat menyebabkan hujan asam. Selain dapat menyebabkan hujan asam dalam skala lokal, SO2 dari letusan gunungapi juga dapat mempengaruhi iklim secara global. Teknologi penginderaan jauh satelit telah banyak digunakan untuk memantau SO2 pasca erupsi gunung api. European Space Agency (ESA) meluncurkan satelit Sentinel-5 Precursor (Sentinel-5P) yang memiliki misi melakukan monitoring polusi udara dengan mengamati konsentrasi gas-gas yang ada di atmosfer. Salah satu sensor yang dibawa oleh satelit Sentinel-5P adalah The TROPOspheric Monitoring Instrument (TROPOMI). Pada penelitian ini, data Sentinel-5P digunakan untuk memantau konsentrasi gas SO2 pasca erupsi Gunung Anak Krakatau pada tanggal 10 April 2020. Berdasarkan hasil pengolahan data, diperoleh bahwa peningkatan konsentrasi SO2 teramati oleh Sentinel-5P pada tanggal 11 April dan mencapai konsentrasi puncak pada tanggal 12 April. Setelah tanggal 12 April, konsentrasi SO2 mulai menurun tetapi tetap menunjukkan nilai yang lebih tinggi dibandingkan dengan nilai di awal bulan April. Hal ini disebabkan oleh adanya beberapa erupsi yang terekam di seismograf, walaupun secara visual tidak teramati. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa satelit Sentinel-5P dapat digunakan untuk pemantauan peningkatan konsentrasi SO2 akibat erupsi gunung api.
Full Text:
PDFDOI: http://dx.doi.org/10.34126/jlbg.v14i1.351
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.