Analisis Pentingnya Gempa Bumi sebagai Faktor Pemicu Kejadian Gerakan Tanah di Lampung Barat

Satrio Muhammad Alif, Annisa Nurul Hidayah, Adam Irwansyah Fauzi, Redho Surya Perdana

Abstract


ABSTRAK

Gempa bumi merupakan faktor pemicu utama pada kejadian gerakan tanah dan kaitannya dapat diteliti di lokasi dengan intensitas baik gempa bumi dan gerakan tanah yang tinggi seperti di Lampung Barat. Tidak hanya gempa bumi dengan kekuatan besar yang dapat mengakibatkan gerakan tanah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kaitan antara kejadian gerakan tanah dan gempa bumi di Lampung Barat dengan menggunakan data kemiringan lereng, curah hujan, jenis batuan, dan tutupan lahan. Data yang digunakan bersumber dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Lampung, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Informasi Geospasial, dan citra Landsat 8. Setiap titik kejadian gerakan tanah yang telah terjadi dari 2015 hingga 2019 dilakukan skoring, pembobotan, dan klasifikasi dari empat parameter untuk menentukan potensi bencana gerakan tanah. Hal ini dilakukan untuk melihat kesesuaian kejadian gerakan tanah yang sudah terjadi di suatu wilayah dengan potensi bencana gerakan tanah di wilayah tersebut. Kejadian gerakan tanah yang terjadi di wilayah dengan kelas rendah dikaitkan dengan keberadaan gempa bumi sebelum setiap kejadian gerakan tanah. Terdapat 24% dari gerakan tanah di Lampung Barat terjadi setelah gempa bumi. Dua kejadian gerakan tanah terjadi setelah gempa bumi dengan magnitudo di atas 6. Gempa bumi dengan magnitudo di atas 4 dapat memicu gerakan tanah terutama di wilayah dengan radius 50 km dari sesar. Gempa bumi sebaiknya digunakan dalam penentuan wilayah yang berpotensi terjadi gerakan tanah untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat ketika telah terjadi gempa bumi.

Kata kunci: bencana, curah hujan, gempa bumi, gerakan tanah, skoring

ABSTRACT

Earthquakes are a major factor for the occurrence of ground motion and its relation can be investigated in locations with high intensity of both earthquakes and ground movements such as in West Lampung. It is not only earthquakes of great strength that can cause ground motion. This study aims to analyze the relationship between ground motion and earthquakes in West Lampung using slope data, rainfall, rock types, and land cover. The data used were obtained from the Lampung Provincial Disaster Management Agency, Meteorology Climatology and Geophysics Agency, Center for Volcanology and Geological Hazard Mitigation, Geospatial Information Agency, and Landsat 8 imagery. weighting, and classification of the four parameters to determine the potential for landslides to occur. This is done to see the suitability of ground motion events that have occurred in an area with the potential for landslide disasters in that area. Earth movement events that occur in low-class areas are associated with the presence of an earthquake before each ground motion event. There are 24% of the ground motion in West Lampung occurred after the earthquake. Two ground motion events occur after an earthquake with a magnitude above 6. An earthquake with a magnitude above 4 can trigger ground motion, especially in areas with a radius of 50 km from the fault. Earthquakes should be used in determining areas that have the potential for landslides to occur to increase community preparedness when an earthquake has occurred.

Keywords: disaster, rainfall, earthquake, landslide, scoring 


Keywords


Gempa Bumi; Tanah Longsor; Curah Hujan; Bencana; Skoring

Full Text:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.34126/jlbg.v12i3.356

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

                                        RJI Main Logo