Evaluasi Nilai Parameter Akuifer Tidak Tertekan Berdasarkan Data Uji Pemompaan dan Analisis Ukuran Butir
Abstract
ABSTRAK
Uji pemompaan merupakan metode yang dianggap paling baik dalam menentukan nilai parameter akuifer. Namun, ada kemungkinan bahwa nilai parameter akuifer yang dihitung menggunakan data uji pemompaan tersebut tidak merepresentasikan nilai parameter akuifer yang sebenarnya. Sebagai sebuah studi kasus, data uji pemompaan akuifer tidak tertekan dari dua sumur observasi (1 dan 2) pada salah satu daerah di SE Asia dianalisis menggunakan metode pencocokan kurva dengan dua skenario. Pada skenario 1, nilai parameter akuifer dihitung dengan mengasumsikan sumur pemompaan dan observasi menembus seluruh ketebalan akuifer (fully penetrating well), sedangkan pada skenario 2 nilai parameter akuifer dihitung berdasarkan kondisi sumur pemompaan dan observasi yang sebenarnya, yaitu menembus hanya sebagian ketebalan akuifer (partially penetrating well). Selain itu, nilai konduktivitas hidraulik akuifer juga diestimasi berdasarkan analisis ukuran butir. Hasilnya menunjukkan bahwa asumsi pada skenario 1 akan menyebabkan nilai konduktivitas hidraulik dalam arah vertikal menjadi lebih besar dari yang seharusnya. Nilai specific yield yang mendekati nilai referensi, berdasarkan litologi pasir kerikilan yang dominan pada daerah studi, hanya diperoleh menggunakan data uji pemompaan dari sumur observasi 1 pada kedua skenario. Adapun hasil estimasi nilai konduktivitas hidraulik berdasarkan analisis ukuran butir memperlihatkan nilai konduktivitas hidraulik yang lebih besar dibandingkan nilai konduktivitas hidraulik yang dihitung berdasarkan data uji pemompaan.
Kata kunci: akuifer tidak tertekan, analisis ukuran butir, parameter akuifer, uji pemompaan
ABSTRACT
The pumping test is considered as the best method in determining the values of the aquifer parameter. However, there is a possibility that the values calculated using the pumping test data do not represent the actual aquifer parameter values. As a case study, pumping test data of unconfined aquifer from two observation wells (1 and 2) in an area of SE Asia were analyzed using the Neuman’curve matching method with two scenarios. In scenario 1, the aquifer parameter values were calculated by assuming the pumping and observation wells penetrate the entire thickness of the aquifer (fully penetrating well), while in scenario 2 the values were calculated based on the actual conditions of the pumping and observation wells, i.e., penetrating the aquifer thickness partially (partially penetrating well). In addition, the hydraulic conductivity of the aquifer was also estimated based on grain size analysis. The results show that the assumptions in scenario 1 will cause the vertical hydraulic conductivity value to be greater than it should be. The specific yield value close to the reference value, based on the dominant lithology of gravelly sand in the study area, was only obtained using the pumping test data from the observation well 1 in both scenarios. The results of the hydraulic conductivity value estimation based on grain size analysis show that the hydraulic conductivity value is greater than the hydraulic conductivity value calculated based on the pumping test data.
Keywords: unconfined aquifer, grain size analysis, aquifer parameter, pumping test
Keywords
Full Text:
PDFDOI: http://dx.doi.org/10.34126/jlbg.v12i2.376
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.