Pemetaan Distribusi dan Keterpaparan Bangunan Terhadap Tsunami Pasca Restorasi Gumuk Pasir Parangtritis, Yogyakarta
Abstract
Pesisir selatan Jawa memiliki potensi bahaya kepesisiran yang tinggi seperti ancaman tsunami. Pada tahun 2016, restorasi zona inti di Parangtritis dilakukan untuk mengembalikan fungsi dari gumuk pasir yang salah satu di antaranya sebagai tanggul penahan gelombang abrasi dan tsunami. Dampak langsung yang terjadi akibat restorasi ini adalah penertiban lahan terbangun yang berada di zona inti seperti bangunan dan tambak. Tujuan penelitian ini adalah melihat distribusi perubahan bangunan dan keterpaparannya terhadap tsunami setelah restorasi zona inti. Distribusi bangunan dianalisis pada dua periode yaitu sebelum dan setelah restorasi dengan memanfaatkan foto udara perekaman tahun 2015 dan 2019. Identifikasi bangunan pada foto udara memanfaatkan 9 kunci interpretasi dan identifikasi jenis atap bangunan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sejumlah 18 bangunan yang difungsikan sebagai kandang ternak direlokasi dari zona inti ke zona terbatas. Selain itu sejumlah 28 bangunan yang teridentifikasi di bagian tengah zona inti dipindahkan dari Dusun Grogol IX ke Dusun Grogol X. Sebagian besar fungsi bangunan-bangunan tersebut adalah hunian dan warung. Bangunan di Dusun Grogol X bergerombol di pesisir pantai sehingga sejumlah 93,03% bangunannya tergenang pada skenario tsunami 30 meter.
Keywords
tsunami, bangunan, keterpaparan
Full Text:
PDFDOI: http://dx.doi.org/10.34126/jlbg.v14i1.408
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.