Penilaian Bahaya Banjir Bandang Berdasarkan Skenario Genangan Menggunakan Analisis Spasial dan Pemodelan Hidrodinamik

Deni Sabriyati, S.Pd., M.Sc

Abstract


Banjir bandang merupakan salah satu bencana alam yang menyebabkan kerugian besar di Indonesia. Bencana ini berawal dari hujan berintensitas tinggi, terjadi dengan cepat dalam waktu relatif singkat. Simulasi kejadian banjir berdasarkan periode ulang dapat digunakan guna memprediksi potensi bahaya banjir. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan potensi bahaya banjir bandang berdasarkan scenario banjir pada periode ulang 2, 5, 10, 20, 50, dan 100 tahun yang berlokasi di Sub-DAS Bt. Kuranji, Provinsi Sumatera Barat. Penelitian menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif dan memodelkan proses hidrodinamik menggunakan analisis SIG. Metode yang digunakan meliputi pemetaan morfometri DAS, estimasi MAP dan hujan rencana berdasarkan periode ulang (2, 5, 10, 20, 50 dan 100 tahun), memodelkan hidrodraf banjir dan pemodelan spasial genangan banjir. Data yang digunakan adalah data curah hujan 38 tahun, historical banjir bandang, Peta Rupa Bumi Indonesia (RBI), Peta Jenis Tanah, Peta Penggunaan Lahan, Peta Adminsitrasi Kota Padang, dan DEM IFSAR resolusi tinggi. Untuk mencapai tujian yang diinginkan, prosedur dalam pengolahan data yaitu: (1) analisis morfometri menggunakan HEC-GeoHMS; (2) analisis hidrologi untuk menghasilkan besaran MAP, nilai SCS-CN, dan hidrograf banjir bandang dari model HEC-HMS; (3) analisis hidrolika sebagai analisis 3D dan spasial untuk menghasilkan limpasan dari model HEC-RAS. Analisis hidrologi dilakukan pada periode ulang 2, 5, 10, 20, 50, dan 100 tahun, potensi banjir terbesar adalah periode ulang 100 tahun dengan waktu puncak (Tp) 3 jam dari saat mulai hujan dengan debit banjir yang dihasilkan adalah 725 m3 /dt. Besaran debit banjir merupakan data input untuk scenario genangan banjir pada analisis hidrolika yang menghasilkan luasan, kecepatan, dan kedalaman banjir. Berdasarkan tingkat kedalaman banjir yang dihasilkan, periode ulang banjir 100 tahun dapat melanda 20 kelurahan dengan luasan 296,8 Ha dan kedalaman aliran mencapai >1,5m. Pada periode ulang yang sama, berdasarkan tingkat kecepatan aliran yang dihasilkan, penelitian menunjukkan aliran tercepat mencapai >1 m/dt dengan luasan 35,1 Ha. Kata kunci: Bahaya Banji Bandang, GIS, HEC-HMS, HEC-RAS dan Pemodelan Hidrodinamik


Keywords


flash-flood modelling; GIS; Hec-GeoRAS; HEC-HMS; HEC-RAS; Hydrodynamics modelling

Full Text:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.34126/jlbg.v14i1.428

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

                                        RJI Main Logo