Analisis Ancaman Banjir Bandang Sungai Sanduai dan Anggris Distrik Wasior Kabupaten Teluk Wondama

David Victor Mamengko, Simson Samberi, Yan F.A. Auri, Pribowo A. Kusumo, Fajar K. Rohmala, Ananda R.Y. Hametang, Rully N. Wurarah

Abstract


Banjir bandang Wasior dikategorikan sebagai aliran rombakan (debris flow ) yang dipicu oleh curah hujan tinggi, kondisi lereng ekstrem (70°) intensitas struktur geologi, jenis batuan, dan peningkatan aliran limpasan. Pemetaan zonasi tingkat ancaman banjir bandang merupakan salah satu upaya pengurangan ancaman banjir bandang. Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) menjadi pendekatan penentuan bobot dan nilai tiap parameter, dan melalui analisis spasial yang digunakan dimaksudkan untuk menentukan tingkat ancaman banjir bandang. Zonasi tingkat ancaman risiko banjir bandang di Wasior khususnya di Sungai Sanduai dan Sungai Anggris diklasifikasikan berdasarkan empat tahapan, yaitu: analisis parameter kriteria; analisis AHP; reclassify dan kalkulasi data raster . Data primer berasal dari identifikasi titik ancaman gerakan tanah dan pemetaan drone sebagai informasi penggunaan lahan. Data sekunder diperoleh dari institusi wali data seperti Badan Geologi (bentuk lahan, litologi dan sesar), Badan Informasi Geospasial (kemiringan lereng, ketinggian, dan jarak dari sungai). Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat 3 (tiga) kelas tingkat ancaman banjir bandang di Kecamatan Wasior, yaitu: tingkat ancaman tinggi berada di area-area pemukiman, infrastruktur, dan bantaran sungai di Sungai Sanduai dan Anggris; tingkat ancaman sedang terletak pada pinggiran Sungai Sanduai dan Anggris sebagai jejak longsoran dan sumber material banjir bandang; dan tingkat ancaman rendah berada pada wilayah dataran rendah. Luasan zona tingkat ancaman tinggi banjir mencapai 291,48 hektar, zona tingkat ancaman sedang sekitar 355,72 hektar dan zona tingkat ancaman rendah mencapai 4515,71 hektar. Kampung Moru, Kampung Wasior I, Kampung Wasior II, dan Kampung Maniwak merupakan kampung-kampung prioritas dalam pengelolaan pengurangan risiko bencana di Kabupaten Teluk Wondama.

Kata kunci: Ancaman Banjir Bandang, Analytical Hierarchy Process, Sungai Anggris, Sungai Sanduai, Wasior


Keywords


Ancaman Banjir Bandang, Wasior, Analytical Hierarchy Process, Sungai Sanduai dan Anggris

Full Text:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.34126/jlbg.v13i3.448

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

                                        RJI Main Logo