STRATIGRAFI ENDAPAN TSUNAMI KRAKATAU 1883 DI DAERAH LIMUS, PANTAI BARAT TELUK SEMANGKO, LAMPUNG

Purna Sulastya Putra, Eko Yulianto

Abstract


ABSTRAK
Penelitian stratigrafi dan sedimentologi endapan Krakatau 1883 dilakukan di daerah Limus di pantai barat Teluk Semangko, Lampung. Berdasarkan analisis stratigrafi terhadap dua belas percontoh inti yang diambil pada rendahan di antara pematang (swale) 1, stratigrafi endapan letusan Gunung Krakatau tahun 1883 di daerah penelitian dapat dibagi menjadi: endapan pasir pada bagian bawah, endapan abu gunung api pada bagian tengah, serta endapan batu apung pada bagian atas. Berdasarkan hasil analisis besar butir, foraminifera, dan mineralogi, endapan-endapan tersebut diidentifikasi sebagai endapan tsunami dan diklasifikasikan menjadi:1) fasies pasir endapan tsunami; 2) fasies abu gunung api batuapungan yang mengalami pengangkutan oleh tsunami; dan 3) fasies batu apung yang mengalami pengangkutan oleh tsunami. Rekaman stratigrafi yang didapatkan di lapangan memang tidak selengkap stratigrafi hipotetik yang disusun dari catatan sejarah. Meskipun demikian, rekaman stratigrafi yang dikombinasikan dengan catatan sejarah dapat digunakan untuk merekonstruksi kejadian erupsi dan tsunami tahun 1883 di daerah penelitian.
Kata kunci: catatan sejarah, Krakatau 1883, stratigrafi, tsunami,, ,Teluk Semangko

ABSTRACT
A research was conducted on the sedimentology and stratigraphy of the 1883 Krakatau eruption and tsunami in Limus area in the western coast of Semangko Bay, Lampung. Based on the stratigraphy of the twelve cores taken from the swale 1, the 1883 Krakatau deposits in the researched area can be divided into: sand layer in the bottom, ash layer in the middle, and pumice layer in the top of the stratigraphy. Based on the grain size, foraminifera, and mineralogy analysis, these deposits are identified as tsunami deposits and can be classified as: 1) tsunami sand deposit facies; 2) tsunami reworked of pumiceous ash facies, and: 3) tsunami reworked of pumice facies. The field stratigraphy records were not as complete as the hypothetical stratigraphy. Nonetheless, the stratigraphy records when combined with the historical record can be used to reconstruct the eruption and tsunami during the paroxysmal eruption of the 1883 Krakatau event.
Keywords: historical record, stratigraphy, Krakatau 1883, tsunami,, ,Semangko Bay


Full Text:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.34126/jlbg.v7i1.93

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

                                        RJI Main Logo