Kajian kondisi air tanah Jakarta tahun 2010
Abstract
SARI
Air tanah termasuk sumber daya alam yang dapat diperbaharui, meskipun memerlukan waktu lama puluhan hingga ribuan tahun. Apabila air tanah tersebut telah mengalami kerusakan kuantitas dan kualitasnya, maka proses pemulihannya selain memerlukan waktu lama juga biayanya tinggi dengan teknologi yang rumit. Itupun belum tentu kembali ke kondisi semula. Laju perkembangan Kota Jakarta yang pesat pada setiap sektor kehidupan menyebabkan meningkatnya kebutuhan air bersih, diperkirakan 70% berasal dari air tanah. Untuk mengetahui kualitas dan kuantitas air tanah telah dianalisis sebanyak 70 (tujuh puluh) percontoh air tanah. Metode yang digunakan untuk mengetahui kuantitasnya adalah berdasarkan sebaran kedalaman sumur dan kedudukan muka air tanah, sedangkan kualitasnya mengacu pada Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 907/MENKES/SK/VII/2002 dan sistem STORET (Canter, 1977). Analisis percontoh air mengacu pada Standard Methods (APHA, 1995) dan Standard Nasional Indonesia (BAPEDAL, 1994). Hasil analisis menunjukkan bahwa kualitas air tanah di Cekungan Air Tanah Jakarta tahun 2010 ini tidak ada yang memenuhi persyaratan kualitas air minum. Muka air tanah pada sistem akuifer tak tertekan adalah antara 0,48-12,14 m, pada akuifer tertekan atas antara 8,07-54,16 m, dan pada akuifer tertekan bawah antara 0,12-58,8 m.
Kata Kunci: Kualitas dan kuantitas air tanah, sistem aquifer
ABSTRACT
Ground water includes to a renewable natural resources, even though it needs ten to thousand years. When the quality and the quantity of the ground water have been damaged, it needs high cost and sophisticated technology for restoration process to return to the previous condition. Rapid growing of Jakarta City in every life sector have caused the increase in clean water demand, of which about 70% is supplied from the ground water. Seventy samples of ground water had been analized to know quality and quantity of it in 2010. The method used to know the water quantity is based on the distribution of the well depth, and position of the surface of the ground water. The quality of the ground water on the other hand refers to the Decree of Public Health Minister for RI Number 907/MENKES/VII/2002 and STORET system (Canter, 1977). Water sample analysis was based on Standard Methods (APHA, 1995) and Standar Nasional Indonesia(BAPEDAL, 1994). Analysis result shows that the quality of GroundWater Basin of Jakarta in 2010 does not meet the requirement of drinking water. Groundwater surface at unconfined aquifer ranges between 0.48- 12.14 m, at upper confined aquifer ranges between 8.07-54.16 m and at under confined aquifer ranges between 0.12-58.8 m.
Keywords: ground water quality and quantity, aquifer system
Full Text:
PDFDOI: http://dx.doi.org/10.34126/jlbg.v1i3.11
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.