Bangunan Sabodam, Fungsi dan Potensinya sebagai Bagian dari Geowisata Gunung Api Merapi
Abstract
Indonesia yang terletak pada pertemuan lempeng dan daerah khatulistiwa sehingga menyebabkan daerah ini rentan terhadap terjadinya bencana alam seperti letusan gunungapi, gempa bumi, longsor, banjir lahar dsb. Salah satu
bencana yang sering terjadi adalah letusan gunungapi. Kejadian ini memiliki dampak terhadap lingkungan maupun masyarakat yang dibedakan menjadi dua yaitu dampak primer (letusan, awan panas, lava, dsb) dan dampak sekunder (bencana banjir lahar). Banjir lahar merupakan kejadian yang dijadikan fokus karena peristiwa ini terjadi dalam rentang waktu yang cukup lama yaitu dari letusan sampai dengan beberapa waktu tertentu setelah gunung tersebut meletus. Bangunan sabo dam merupakan struktur yang berfungsi sebagai bangunan penangkap sedimen debris atau
lahar yang biasa ditempatkan pada sungai di gunungapi. Bangunan ini bermanfaat dalam mengendalikan lahar atau debris terutama yang terjadi disebabkan oleh hujan yang lebat. Keberadaan bangunan sabo tidak hanya berfungsi untuk mengendalikan bencana lahar tetapi juga dapat dijadikan pembelajaran ataupun studi serta masuk dalam bidang pariwisata. Tujuan dari kajian ini adalah untuk memperkenalkan fungsi bangunan sabo dan mempelajari nilai bangunannya serta mengeksplorasi lingkungannya sebagai objek yang merupakan pendukung dari geowisata Gunung Merapi di Yogyakarta. Dari penelitian ini diketahui terdapat potensi yang cukup baik dari bangunan sabo sebagai pendukung dari wisata Gunung Merapi. Potensi pariwisata yang timbul tidak hanya menjadi sebuah sarana rekreasi tetapi dapat dijadikan pembelajaran bagi masyarakat terhadap bencana baik bencana letusan maupun banjir lahar.
Kata kunci: Geowisata, Gunung Merapi, Lahar, Sabo dam
Full Text:
PDFDOI: http://dx.doi.org/10.34126/jlbg.v10i2.202
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.