Peranan geologi tata lingkungan dalam penataan ruang Kota Padang pasca Gempa Bumi 30 September 2009

Andiani Andiani, Alwin Darmawan, Indra Badri, Arief Kurniawan

Abstract


SARI
Gempa bumi Padang-Pariaman yang terjadi pada tanggal 30 September 2009 berkekuatan 7,6 SR telah mengakibatkan korban jiwa dan harta benda di Kota Padang dan sekitarnya. Pasca kejadian gempa bumi, Kota Padang memasuki tahap rehabilitasi dan rekonstruksi yang diawali dengan penyusunan kembali rencana tata ruang wilayah tersebut. Penyusunan kembali rencana tata ruang wilayah kota Padang pasca gempa bumi merupakan tahap yang sangat menentukan karena tata ruang akan menentukan apakah wilayah ini menjadi semakin rentan atau semakin kuat ketahanannya di masa datang dalam menghadapi bencana yang sama. Meningkatnya ketahanan wilayah ini dapat tercapai bila unsur-unsur geologi lingkungan berupa kendala geologi dan sumber daya geologi diintegrasikan dalam rencana tata ruang wilayah. Analisis geologi lingkungan ditujukan untuk dapat memberikan informasi lingkungan geologi yang sesuai dengan penggunaan lahan untuk memperkecil dampak negatif yang diakibatkan oleh suatu pengembangan wilayah. Metoda yang digunakan untuk menunjang pemetaan geologi lingkungan yaitu berdasarkan pada analisis aspek geologi lingkungan seperti faktor kondisi fisik topografi, geologi, keairan, kebencanaan/ proses geodinamika dan unsur lainnya yang terkait, seperti penggunaan lahan dan rencana tata ruang wilayah. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan tiga zona keleluasaan untuk pembangunan Kota Padang, yakni leluasa, cukup leluasa, dan agak leluasa. Hasil analisis ini dapat digunakan sebagai dasar untuk mengevaluasi terhadap tata ruang yang ada. Evaluasi terhadap tata ruang menunjukkan kawasan yang saat ini merupakan kawasan budi daya berada pada zona agak leluasa - leluasa, adapun kawasan lindung berada pada zona agak leluasa - cukup leluasa. Dengan demikian pengembangan kegiatan perdagangan, jasa dan industri di dalam kawasan budi daya harus mempertimbangkan masalah tanah lunak, sedangkan pengembangan kegiatan perdagangan, jasa, industri dan pemukiman di dalam kawasan lindung harus mempertimbangkan faktor keselamatan, dalam hal ini harus disesuaikan dengan aspek bencana geologi yang ada pada kawasan tersebut.
Kata kunci: gempa bumi, tata ruang, geologi lingkungan

 

ABSTRACT
Padang-Pariaman earthquake that occurred on September 30 th, 2009 measuring the magnitude of 7.6 in Richter Scale had resulted in loss of life and property in the city of Padang and the surrounding areas. Post-earthquake events, Padang entered the stage of rehabilitation and reconstruction that began with the rearrangement of spatial planning of the area. Rearrangement of the spatial planning of the city of Padang after the earthquake is a crucial stage because the layout will determine whether the vulnerability of the region is becoming less or even more resistant against the same disaster in the future. The increase of resistance of this region can be achieved if the elements of environmental geology in the form of geological constraints and geological resources are integrated in regional planning. Analysis of the environmental geology is intended to provide information of geological environment in accordance with the land use to minimize the negative impacts caused by regional development. Based on analysis results there are three zones of discretion for the development of Padang city namely spacious, fairly spacious, and rather spacious. This analysis result can be used as the basis to evaluate the existing spatial planning. Based on the evaluation of the spatial planning shows that the current area is a cultivation zone that lies in rather spacious to spacious zone, whereas the protected zone lies in rather spacious to fairly spacious zone. There by, the development of trade, services and industry in the area of cultivation should consider the problem of soft ground, while the development of trade, services, industry and residential agricultural region should not be considered the factor of safety, in this case, they must adapt to aspects of the geological hazards in the region.
Keywords: earthquake, planning of the area, environmental geology


Full Text:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.34126/jlbg.v2i2.24

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

                                        RJI Main Logo